Tuesday, January 17, 2017

Routing Dinamik dengan OSPF Single Area

Open Shortest Path First  atau disingkat dengan OSPF adalah routing protokol dinamik berbasis link state yang pada awalnya dibuat untuk menggantikan distance vektor routing protokol RIP. Ada banyak kelebihan OSPF jika dibandingkan dengan RIP salah satunya adalah kecepatan waktu dalam menyusun routing table hingga jaringan menjadi konvergen.

Dalam tulisan ini saya membuat konfigurasi OSPF pada router Cisco dengan bantuan emulator Cisco Packet Tracer versi 7.

Topology





Skema pengalamatan IP



Konfigurasi Interface Router


Sebelum memulai konfigurasi routing dinamis dengan OSPF terlebih dahulu kita konfigurasi interface semua router agar antar router terhubung dengan baik.

Router R1 :
R1>enable
R1#configure terminal
R1(config)#interface S0/0/0
R1(config-if)#ip address 172.16.3.1 255.255.255.252
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit

R1(config)#interface S0/1/1
R1(config-if)#ip address 192.168.10.5 255.255.255.252
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit

R1(config)#interface G0/0
R1(config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit

Router R2
R2>enable
R2#configure terminal
R2(config)#interface S0/0/0
R2(config-if)#ip address 172.16.3.2 255.255.255.252
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#exit

R2(config)#interface S0/0/1
R2(config-if)#ip address 192.168.10.9 255.255.255.252
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#exit

R2(config)#interface G0/0
R2(config-if)#ip address 172.16.2.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#exit

Router R3
R3>enable
R3#configure terminal
R3(config)#interface S0/0/1
R3(config-if)#ip address 192.168.10.10 255.255.255.252
R3(config-if)#no shutdown
R3(config-if)#exit

R3(config)#interface S0/1/1
R3(config-if)#ip address 192.168.10.6 255.255.255.252
R3(config-if)#no shutdown
R3(config-if)#exit

R3(config)#interface G0/0
R3(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
R3(config-if)#no shutdown
R3(config-if)#exit

Konfigurasi dan verifikasi routing protocol OSPF


Untuk mengkonfigurasi OSPF ada beberapa hal yang harus diperhatikan,

Process-id

Routing protokol OSPF menggunakan process-id, dimana nilai process-id  dapat dibuat mulai dari angka 1 sampai dengan  65535. Process-id hanya bersifat lokal, artinya process-id tidak harus sama disetiap router.

Area-id

Area-id merefer kepada area OSPF, dimana dalam OSPF area adalah kumpulan logis dari jaringan OSPF, router, dan link yang memiliki identifikasi Area yang sama. Sebuah router dalam area harus memaintain database topologi untuk area dimana router tersebut berada.

Router-id

Router yang tergabung dalam jaringan OSPF harus memiliki router-id sebagai identifikasi, dan router-id harus unik, tidak boleh ada router-id yang sama dalam satu jaringan OSPF area yang sama.

Router-id dapat dibuat secara manual atau dibuat secara otomatis.Cara manual adalah dengan menyebutkan router-id pada konfigurasi OSPF, cara otomatis dapat dilakukan dengan mengkonfigurasi Loopbak interface dengan ip yang akan digunakan oleh OSPF sebagai router-id, cara ototmatis kedua yaitu dengan tidak melakukan apa-apa, karena OSPF akan mengambil salah satu dari IP tertinggi sebagai router-id.

Pada contoh ini, karena perintah router-id pada OSPF kadang tidak dikenali oleh Cisco IOS versi lama, kita akan menggunakan loopback interface yang akan digunakan oleh OSPF sebagai router-id nya.

Konfigurasi Loopback interface

R1
R1(config)#interface Loopback 0
R1(config-if)#ip address 1.1.1.1 255.255.255.255
R1(config-if)#exit
R2
R2(config)#interface Loopback 0
R2(config-if)#ip address 2.2.2.2 255.255.255.255
R2(config-if)#exit
R3
R3(config)#interface Loopback 0
R3(config-if)#ip address 3.3.3.3 255.255.255.255
R3(config-if)#exit


Konfigurasi OSPF

Kita akan mengkonfigurasi Routing protokol OPSF dengan proses-id 10 dan area 100, ingat bahwa process-id pada tiap router boleh berbeda, tetapi area harus sama pada setiap router.

R1
R1#configure terminal
R1(config)#router ospf 10
R1(config-router)#network 172.16.3.0 0.0.0.3 area 100
R1(config-router)#network 192.168.10.4 0.0.0.3 area 100
R1(config-router)#network 172.16.1.0 0.0.0.255 area 100
R1(config-if)#exit
R2
R2#configure terminal
R2(config)#router ospf 20
R2(config-router)#network 172.16.3.0 0.0.0.3 area 100
R2(config-router)#network 192.168.10.8 0.0.0.3 area 100
R2(config-router)#network 172.16.2.0 0.0.0.255 area 100
R2(config-if)#exit
R3
R3#configure terminal
R3(config)#router ospf 30
R3(config-router)#network 192.168.10.8 0.0.0.3 area 100
R1(config-router)#network 192.168.10.4 0.0.0.3 area 100
R1(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 100
R3(config-if)#exit

Sesaat setelah OSPF dikonfigurasi dengan benar, maka router-router akan membangun link OSPF dengan router tetangganya, terlihat dari pesan OSPF yang muncul dilayar.
R1#
00:08:16: %OSPF-5-ADJCHG: Process 10, Nbr 2.2.2.2 on Serial0/0/0 from LOADING to FULL, Loading Done

00:09:23: %OSPF-5-ADJCHG: Process 10, Nbr 3.3.3.3 on Serial0/1/1 from LOADING to FULL, Loading Done


R2#
00:12:15: %OSPF-5-ADJCHG: Process 20, Nbr 1.1.1.1 on Serial0/0/0 from LOADING to FULL, Loading Done

00:12:15: %OSPF-5-ADJCHG: Process 20, Nbr 3.3.3.3 on Serial0/0/1 from LOADING to FULL, Loading Done


R3#
00:16:01: %OSPF-5-ADJCHG: Process 30, Nbr 2.2.2.2 on Serial0/0/1 from LOADING to FULL, Loading Done

00:16:01: %OSPF-5-ADJCHG: Process 30, Nbr 1.1.1.1 on Serial0/1/1 from LOADING to FULL, Loading Done

Verifikasi OSPF


Untuk melihat router tetangga dari OSPF yang barusan kita konfigurasi, jalankan perintah
show ip opsf neighbor.

R1#show ip ospf neighbor 

Neighbor ID     Pri   State           Dead Time   Address         Interface
2.2.2.2           0   FULL/  -        00:00:32    172.16.3.2      Serial0/0/0
3.3.3.3        

R2#show ip ospf neighbor 

Neighbor ID     Pri   State           Dead Time   Address         Interface
1.1.1.1           0   FULL/  -        00:00:37    172.16.3.1      Serial0/0/0
3.3.3.3           0   FULL/  -        00:00:35    192.168.10.10   Serial0/0/1


R3#show ip ospf neighbor 

Neighbor ID     Pri   State           Dead Time   Address         Interface
2.2.2.2           0   FULL/  -        00:00:37    192.168.10.9    Serial0/0/1
1.1.1.1           0   FULL/  -        00:00:37    192.168.10.5    Serial0/1/1

Dan untuk melihat apakah routing table sudah dibuat, perintahkan show ip route

R2#show ip route
Codes: L - local, C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
       D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
       N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
       E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
       i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
       * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
       P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

     2.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
C       2.2.2.2/32 is directly connected, Loopback0
     172.16.0.0/16 is variably subnetted, 5 subnets, 3 masks
O       172.16.1.0/24 [110/65] via 172.16.3.1, 00:01:10, Serial0/0/0
C       172.16.2.0/24 is directly connected, GigabitEthernet0/0
L       172.16.2.1/32 is directly connected, GigabitEthernet0/0
C       172.16.3.0/30 is directly connected, Serial0/0/0
L       172.16.3.2/32 is directly connected, Serial0/0/0
O    192.168.1.0/24 [110/65] via 192.168.10.10, 00:01:10, Serial0/0/1
     192.168.10.0/24 is variably subnetted, 3 subnets, 2 masks
O       192.168.10.4/30 [110/128] via 172.16.3.1, 00:01:10, Serial0/0/0
                        [110/128] via 192.168.10.10, 00:01:10, Serial0/0/1
C       192.168.10.8/30 is directly connected, Serial0/0/1
L       192.168.10.9/32 is directly connected, Serial0/0/1

Mengubah Bandwidth Reference

Perhatikan pada routing table diatas di R2 (baris 22,23) untuk tujuan network 192.168.10.4/30 dapat dilalui dari dua jalur yang berbeda karena memiliki cost yang sama, kita akan mengubah referensi bandwith di interface Serial0/0/0 pada R2 sehingga OSPF akan mengkalulasi ulang algoritmanya dan akan memilih interface Serial0/0/1 sebagai exit interface untuk tujuan network 192.168.10.4/30 karena bandwith yang akan kita set pada Serial0/0/0 hanya 128kbps, jauh lebih rendah dari bandwith Serial0/0/1.

**mengubah bandwidth reference pada interface tidak berpengaruh pada bandwith aktual, hanya sebagai nilai yang digunakan oleh OSPF untuk menghitung cost.

R2#configure terminal
R2(config)#interface S0/0/0
R2(config-if)#bandwith 128
R2(config-if)#end
Setelah referensi bandwith dirubah pada interface Serial 0/0/0 pada router R2 perhatikan, tujuan network 192.168.10.4/30 hanya dapat dilalui melalui Serial/0/0/1.

R2#show ip route
*** Outout Dipotong ****

     2.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
C       2.2.2.2/32 is directly connected, Loopback0
     172.16.0.0/16 is variably subnetted, 5 subnets, 3 masks
O       172.16.1.0/24 [110/129] via 192.168.10.10, 00:00:49, Serial0/0/1
C       172.16.2.0/24 is directly connected, GigabitEthernet0/0
L       172.16.2.1/32 is directly connected, GigabitEthernet0/0
C       172.16.3.0/30 is directly connected, Serial0/0/0
L       172.16.3.2/32 is directly connected, Serial0/0/0
O    192.168.1.0/24 [110/65] via 192.168.10.10, 00:01:06, Serial0/0/1
     192.168.10.0/24 is variably subnetted, 3 subnets, 2 masks
O       192.168.10.4/30 [110/128] via 192.168.10.10, 00:00:49, Serial0/0/1
C       192.168.10.8/30 is directly connected, Serial0/0/1
L       192.168.10.9/32 is directly connected, Serial0/0/1

Demikian sekilas petunjuk konfigurasi OSPF pada cisco router dengan cisco packet tracer, anda dapat mendowload File Cisco Packet Tracer pada link berikut ini https://goo.gl/hSkrrT,  dan untuk membuka file tersebut anda harus memiliki Cisco Packet Tracer versi 7 terinstall dikomputer anda.

Cisco Packet Tracer dapat didownload disini https://www.netacad.com/about-networking-academy/packet-tracer/



1 comment: